Jumat, 02 Desember 2022

Sistem Tersembunyi Dari Kasus Hacking Yang Menggemparkan Indonesia Dan Penyebabnya

 

UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA




NAMA: MUHAMMAD ALFAN

NPM: 19316083

KELAS : TK 19 B

WEB:

Alamat Link Web:

Universitas : https://teknokrat.ac.id/

Fakultas : https://ftik.teknokrat.ac.id/




Sistem tersembunyi dari kasus haker yg menggemparkan di indonesia dan beserta penyebanya , disini saya menjelaskan beberapa 5 kasus hacker membobol situs situs di indonesia berikut di bawah ini:

    1. Info Nyeleneh pada Situs KPU (2004) 
         Tahun 2004 menjadi momen pertama Indonesia mengadakan pemilu. Tim IT Komisi Pemilihan Umum pun meluncurkan situs KPU yang bernilai Rp152 miliar dan digadang-gadang mustahil di-hack.

Tak disangka, pernyataan tersebut justru menantang hacker bernama Xnuxer (Dani Firmansyah) untuk membobol situs tersebut.

Awalnya, Xnuxer mencoba meretas dengan melakukan XSS (Cross Site Scripting), yaitu menyuntikkan kode berbahaya ke website KPU.

Karena gagal, Xnuxer pun mencoba spoofing, yaitu mengalihkan IP website sehingga dia bisa merebut kendali situs.

Serangan Xnuxer sukses dan memungkinkannya melakukan SQL Injection (manipulasi kueri SQL). Akibatnya, hacker asal Jogja ini bisa memodifikasi halaman web dan mengubah informasi pada situs KPU.

Nama partai, misalnya, berubah menjadi Partai Si Yoyo, Partai Kolor Ijo, Partai Dibenerin Dulu Webnya, dan sebagainya. Bahkan, Xnuxer juga sempat berniat mengubah hasil perolehan suara namun gagal.

“… Saya yakin sebenarnya KPU sudah banyak mendapatkan informasi mengenai celah-celah tersebut. Meski dari celah yang diinformasikan masih banyak celah lain yang tidak diketahui pada saat itu,” kata Dani setelah ditangkap polisi.

Analisa kasus hack Situs KPU
Situs KPU kembali terkena deface

Setelah insiden ini, situs KPU juga beberapa kali masih kena hack. Coba bayangkan kericuhan yang mungkin terjadi jika situs pemerintahan terus-terusan dimanipulasi sehingga menyebarkan misinformasi di masyarakat. Sangat berbahaya, bukan?

     2. Perang Hacker Indonesia vs Australia (2013)

         Salah satu perang cyber paling gempar di Indonesia adalah aksi hacker Indonesia kepada Australia. Kasus ini bermula saat Edward Snowden, mantan intelijen Amerika Serikat, menyatakan Australia menyadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Hal tersebut menyulut kemarahan hacker Indonesia sehingga lahirlah Anonymous Indonesia. Komunitas ini pun membuat gerakan #StopSpyingIndonesia dengan menggempur website Australia melalui berbagai cara.

Perang hacker Indonesia vs Australia
Sumber: Kompasiana

Serangan DDoS, misalnya. Tentara cyber Indonesia membanjiri server situs-situs Australia dengan request palsu sampai overload dan website gagal akses. Salah satu korbannya adalah situs polisi federal Australia.

Masih berlanjut, Anonymous Indonesia juga melakukan deface terhadap ratusan website milik sipil secara acak. Serangan ini membuat situs bisnis kelas bawah di Australia menampilkan kata-kata peringatan dari Indonesia.

Tentara cyber Australia pun tidak tinggal diam. Mereka balik menyerang dengan membuat down berbagai website penting Indonesia. Seperti situs KPK, PLN, Garuda Indonesia, Polri, Tempo, dan lain-lain.

 

    5. Data Pengguna Tokopedia Bocor ke Dark Web (2020)

Di tahun 2020, kabar tidak sedap menggoncang Tokopedia. Pasalnya, 91 juta data pengguna dan lebih dari tujuh juta data merchant di e-commerce ini dibocorkan oleh hacker bernama ShinyHunters.

Masih belum jelas metode apa yang ShinyHunters gunakan. Menurut Ruby Alamsyah, pakar keamanan cyber, kemungkinan ShinyHunters memanfaatkan celah sistem cloud di Tokopedia.

Selain itu, bisa juga hacker kelas kakap ini melakukan SQL Injection ataupun teknik yang lebih canggih lainnya.

Gara-gara ulah ShinyHunters, data personal pengguna Tokopedia (email, nama, alamat, tanggal lahir, jenis kelamin, nomor telepon dan password yang terenkripsi) bocor ke publik.

Bahkan, informasi tersebut dijual ke dunia maya dengan harga sekitar Rp70 juta.

Kasus hack di Indonesia menimpa Tokopedia
Sumber: MNC Trijaya

Tokopedia pun menenangkan penggunanya dengan memastikan data sensitif seperti password aman karena terenkripsi. Artinya, informasi sudah diubah ke kode rahasia sehingga tidak bisa dibaca hacker.

Sayangnya, hacker juga tidak kalah strategi. Penjahat cyber ini membolehkan oknum tertentu mengunduh data ilegal ini secara gratis.

“…pelaku mau melakukan share gratis beberapa juta akun untuk membuat semacam sandiwara siapa yang berhasil membuka kode acak pada password,” duga ahli keamanan cyber, Pratama Persadha. 

Tentunya, insiden ini berpotensi membawa kerugian kepada pengguna Tokopedia. Sebab, hacker bisa memanfaatkan profil pengguna untuk scam (penipuan online) dan phising (mengambil alih akun atau sistem). Mengirim email penipuan, misalnya.

Untuk mencegah hal ini, Tokopedia pun segera menginvestigasi kasus dan menyarankan penggunanya segera mengganti password secara berkala.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Artikel Perancangan Teknik Kriptografi Block Cipher Berbasis Pola Permainan Tradisional Rangku Alu

  UNIVERSITAS TEKNOKRAT INDONESIA NAMA: MUHAMMAD ALFAN NPM: 19316083 KELAS : TK 19 B WEB: Alamat Link Web: Universitas : https://teknokrat.a...